30 research outputs found

    HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN KEJADIAN AKNE VULGARIS PADA LAKI-LAKI PEKERJA SWASTA : Studi pada Karyawan Perusahaan Swasta di Wilayah Kota Semarang

    Get PDF
    Latar Belakang. Akne vulgaris adalah penyakit dari unit pilosebasea rongga rambut di kulit yang berhubungan dengan kelenjar minyak.1 Salah satu faktor yang berperan terhadap terjadinya akne vulgaris adalah meningkatnya sekresi sebum akibat adanya sekresi hormon androgen yang tinggi.2 Sintesis hormon androgen dapat ditekan oleh adanya hormon melatonin.3 Hormon melatonin berfungsi untuk menginduksi tidur dan dapat meningkatkan kualitas tidur.4 Salah satu tindakan pencegahan untuk mengatasi akne vulgaris adalah dengan memperbaiki kualitas tidur yang sudah terbukti pada penelitian-penelitian sebelumnnya bahwa mempertahankan kualitas tidur yang baik dapat menekan produksi hormon androgen yang berperan dalam timbulnya akne vulgaris.5–7 Tujuan. Mengetahui hubungan kualitas tidur dengan kejadian akne vulgaris pada laki-laki pekerja swasta. Metode. Penelitian ini menggunakan rancangan observasional cross-sectional yang dilaksanakan pada bulan April-Agustus 2017 di beberapa perusahaan yang berada di wilayah kota Semarang. Subjek penelitian diambil secara purposive sampling dan didapatkan jumlah total 97 subjek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak masuk kriteria eksklusi. Kualitas tidur diukur menggunakan kuesioner PSQI. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil. Kualitas tidur dengan kejadian akne vulgaris pada laki-laki pekerja swasta memiliki hubungan yang bermakna dengan p=0,028 (p<0,05) dan PR=4,50 ; 95% CI=1,27±15,89. Mayoritas dari subjek penelitian memiliki kualitas tidur yang buruk(61,9%) dan menderita akne vulgaris(86,6%) dengan derajat sedang(60,7%). Kesimpulan. Terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan kejadian akne vulgaris pada laki-laki pekerja swasta. Kata Kunci. Kualitas tidur, Kejadian akne vulgaris, Laki-laki Pekerja swast

    FAKTOR DETERMINAN SOSIAL DAN FUNGSI KELUARGA YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS HIDUP PENDERITA NYERI PUNGGUNG BAWAH LANJUT USIA

    Get PDF
    Latar Belakang : Prevalensi dan insidensi nyeri punggung bawah (NPB) pada lanjut usia (lansia) menunjukkan peningkatan. Dampak NPB adalah nyeri,spasme pada otot, fleksibilitas punggung berkurang, fungsi punggung terganggu, keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari (AKS) dan kualitas hidup yang kurang. Faktor determinan sosial seperti jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, status ekonomi, kepemilikan asuransi kesehatan dan fungsi keluarga merupakan faktor yang dapat berhubungan dengan kualitas hidup lansia penderita NPB. Tujuan penelitian adalah menganalisis hubungan determinan sosial dan fungsi keluarga dengan kualitas hidup lansia dengan NPB. Manfaat penelitian adalah sebagai sumber informasi pengetahuan dan meningkatkan pelayanan kesehatan di layanan kesehatan primer terutama upaya promotif dan preventif.Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan kasus kontrol. Subyek penelitian adalah lansia yang mengalami NPB di daerah praktik lapangan Interprofessional Education Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Puskesmas Rowosari Semarang. Determinan sosial yang dinilai adalah  tingkat pendidikan, status ekonomi, jenis kelamin, usia dan kepemilikan asuransi kesehatan. Fungsi fisiologis keluarga diukur dengan APGAR dan fungsi patologis keluarga diukur dengan SCREEM.  Kualitas hidup dinilai dengan SF-36. Analisis statistik menggunakan uji Chi Squre.Hasil :. Hasil uji dengan chi square menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna secara statistik antara usia dengan kualitas hidup lansia penderita NPB (p=0,18), jenis kelamin dengan kualitas hidup lansia penderita NPB (p=0,82). Tingkat pendidikan (p=0,006, OR=8,31,SD=1,71-40,32) dan status ekonomi (p-0,00, OR=7,84, SD=2,82-21,77) serta kepemilikan asuransi kesehatan (p=0,005, OR=4,43, SD=1,65-11,89) menunjukkan hubungan yang bermakna dengan kualitas hidup penderita NPB lansia.  Fungsi fisiologis (0,00, OR=30,86, SD=6,43-148-18) dan fungsi patologis (p=0,00, OR=44,18, SD=9,04-216,03) keluarga menunjukkan hubungan yang bermakna dengan kualitas hidup penderita NPB lansia  .Simpulan : Terdapat hubungan antara tingkat pendidikan, status ekonomi, kepemilikan asuransi kesehatan, fungsi fisiologis dan fungsi patologis keluarga dengan kualitas hidup lansia penderita NPB. Kata kunci : determinan sosial, fungsi keluarga, kualitas hidup, nyeri punggung bawah, lansia

    HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN KEJADIAN AKNE VULGARIS PADA WANITA PEKERJA SWASTA : Studi pada Karyawan Minimarket di Wilayah Kota Semarang

    Get PDF
    Latar Belakang: Akne vulgaris merupakan lesi kulit yang tidak fatal namun dapat meyebabkan rasa tidak percaya diri sampai depresi. Akne banyak diderita oleh populasi dunia, dan pada wanita dapat menetap hingga usia 30-an. Salah satu penyebab akne adalah peningkatan produksi sebum yang dapat dipicu oleh hormon androgen. Sekresi hormon androgen dapat dipengaruhi oleh hormon melatonin yang fungsinya mengatur irama tidur dan memperbaiki kualitas tidur. Tujuan: Mengetahui hubungan kualitas tidur dengan kejadian akne vulgaris pada wanita pekerja swasta. Metode: Rancangan penelitian ini adalah penelitian observasional cross-sectional yang dilakukan pada bulan April-Agustus 2017 di berbagai minimarket di wilayah kota Semarang. Sampel diambil secara purposive sampling dan didapatkan jumlah total 84 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak masuk kriteria eksklusi. Kualitas tidur diukur menggunakan kuesioner PSQI. Penentuan akne menggunakan kriteria derajat keparahan akne menurut Lehmann. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil: Sebagian besar subjek yaitu wanita pekerja swasta yang berusia 24-34 tahun mempunyai kualitas tidur buruk (65,5%). Mayoritas sampel menderita akne (70,8%) dengan derajat terbanyak yaitu derajat ringan (66,1%). Kualitas tidur dengan kejadian akne memiliki hubungan yang bermakna yaitu p=0,001 (p<0,05) PR= 4,82; CI 9,5% (1,77±13,10). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan kejadian akne vulgaris pada wanita pekerja swasta. Kata Kunci: Kualitas tidur, Kejadian akne vulgaris, Pekerja swast

    PERBANDINGAN PENGGUNAAN METODE PENYULUHAN DENGAN DAN TANPA MEDIA LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG BALITA

    Get PDF
    Latar Belakang Tumbuh kembang adalah suatu proses berkelanjutan mulai dari konsepsi sampai dengan maturitas. Salah satu faktor yang sangat penting dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap terhadap tumbuh kembang adalah metode penyampaian informasi dengan menggunakan media edukasi kesehatan yang tepat. Tujuan Membuktikan perbandingan penggunaan metode penyuluhan dengan dan tanpa Media Leaflet terhadap pengetahuan dan sikap ibu tentang tumbuh kembang balita. Metode Penelitian ini merupakan penelitian Pra eksperimental dengan pretest-posttest design. Sampel adalah 42 responden ibu balita dengan kriteria tertentu. Uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov.Uji hipotesis perbedaan pretest-postest pengetahuan dan sikap pada kelompok 1 menggunakan Wilcoxon. Perbedaan pretest-postest pengetahuan dan sikap pada kelompok 2 menggunakan Paired Samples t-test. Perbedaan pengetahuan dan sikap pada kelompok 1 dan kelompok 2 menggunakan Mann Whitney U-test. Hasil Berdasarkan data yang terkumpul dari 42 subjek, hasil pretest-postest pengetahuan kelompok 1 pada uji Wilcoxon terdapat perbedaan signifikan yaitu(p=0,000). Hasil pretest-postest sikap kelompok 1 pada uji Wilcoxon didapatkan perbedaan signifikan(p=0,004). Hasil pretest-postest pengetahuan kelompok 2 pada uji Paired Sample t-test tidak terdapat perbedaan yang signifikan(p=0,056). Sedangkan hasil kelompok 2 pretest-postest sikap pada uji Paired Sample didapatkan tidak ada perbedaan signifikan yaitu (p=0,107). Hasil pretest-postest pengetahuan kelompok 1 dengan kelompok 2 pada uji Mann Whitney U-test terdapat perbedaan yang signifikan(p=0,056). Sedangkan hasil pretest-postest sikap kelompok 1 dengan kelompok 2 pada uji Mann Whitney terdapat perbedaan yang signifikan yaitu (p=0,032). Kesimpulan Terbukti adanya peningkatan yang lebih tinggi pada pengetahuan dan sikap ibu terhadap tumbuh kembang balita menggunakan metode penyuluhan dengan media leaflet dibandingkan metode penyuluhan tanpa media leaflet. . Kata kunci: penyuluhan, media leaflet, pengetahuan, sika

    Intervensi Berbasis Keperawatan Integrasi dengan Relaksasi Islami terhadap Penurunan Kecemasan dan Nyeri Pasien AMI di Ruang ICU

    Get PDF
    Disease Acute Myocardial Infarction (AMI) today became one of the major causes of death (mortality) and the top 10 causes of death in the world according to the WHO. Referring to the health profile of the city, the number of patients with AMI reached 1847 people in 2010 and increased to 2130 people in 2011 with AMI Patients generally experience high anxiety associated with the disease. This study aims to determine the effect-Based Nursing Intervention Integration with relaxation Islamist in AMI patients in the ICU. The research design used in this study was a quasi-experiment with pre and post test design approach, and repeated measures that provide treatment in the 2 groups: a group given relaxation Islamist intervention and control groups. Treatment effect seen in the differences in anxiety before and after the treatment. Gauges in this study is the Numerical Rating Scale of Anxiety (NRSA) and 0-10 Pain Rating Scale. The results showed that the intervention was able to reduce anxiety and pain in patients with AMI (p 0.05)

    HUBUNGAN JENIS TOTAL HIP ARTHROPLASTY TERHADAP DERAJAT FUNGSIONAL PANGGUL DAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN FRAKTUR COLLUM FEMORIS

    Get PDF
    Latar Belakang Insidensi fraktur collum femoris meningkat seiring dengan usia dan merupakan fraktur paling sering pada usia lanjut. Salah satu penanganan fraktur collum femoris adalah dengan Total Hip Arthroplasty (THA) dimana tindakan ini berhubungan dengan derajat fungsional panggul dan kualitas hidup. Tujuan Menganalisis hubungan antara jenis THA terhadap derajat fungsional panggul dan kualitas hidup pada pasien fraktur collum femoris. Metode Penelitian observasional analitik studi belah lintang menggunakan data rekam medis serta kuesioner SF-36 dan Hip Score pada pasien fraktur collum femoris yang mendapatkan tindakan THA di RSUP Dr. Kariadi. Hasil Terdapat 25 kasus yang ditemukan, terdiri dari 12 kasus cemented dan 13 kasus uncemented. Dari 12 pasien yang dilakukan cemented THA, 11 diantaranya termasuk dalam SF-36 kategori baik sedangkan 1 pasien kategori buruk. Dari 13 pasien yang dilakukan uncemented THA, 12 diantaranya termasuk dalam SF-36 kategori baik sedangkan 1 pasien kategori buruk. Pada pemeriksaan Hip Score, dari 12 pasien yang dilakukan cemented THA, 9 diantaranya tidak ada keluhan, 2 pasien kategori ringan-sedang, dan 1 pasien kategori sedang-berat. Pada 13 pasien yang dilakukan uncemented THA, 11 diantaranya tidak ada keluhan, 1 pasien kategori ringan-sedang, dan 1 pasien kategori sedang-berat. Hubungan jenis THA terhadap derajat fungsional panggul dan kualitas hidup pada pasien fraktur collum femoris adalah tidak bermakna (p > 0,05). Kesimpulan Tidak ada perbedaan derajat fungsional panggul dan tingkat kualitas hidup terhadap jenis THA. Kata Kunci : fraktur collum femoris, Total Hip Arthroplasty, SF-36, hip scor

    HUBUNGAN KEJADIAN TRAUMA PERINEAL BERULANG TERHADAP DERAJAT DISFUNGSI EREKSI PADA PESEPEDA

    Get PDF
    Latar Belakang : Insidensi disfungsi ereksi meningkat di Indonesia. Penyebab disfungsi ereksi merupakan multifaktorial; psikogenik, organik, neurogenik, hormonal dan vaskular. Faktor risiko lainnya yang masih diperdebatkan adalah bersepeda. Banyak sekali mitos bahwa bersepeda dapat mengganggu mekanisme veno-oklusi corporal yang merupakan mekanisme utama dalam terjadinya ereksi, sehingga terjadi disfungsi ereksi. Tujuan : Menganalisis hubungan trauma perineal berulang terhadap derajat disfungsi ereksi pada pesepeda di Kota Semarang Metode : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik kuantitiatif dan rancangan penelitian cross sectional. Sampel yang digunakan adalah 89 responden yang diambil sesuai kriteria inklusi dan eksklusi penelitian dan responden bersedia berpartisipasi dalam penelitian. Data yang diambil adalah hasil kuesioner IIEF-5 (International Index of Erectile Function -5). Data yang telah dikumpulkan dilakukan pengeditan dan pengodean dan kemudian dilakukan pengolahan data secara statistik Chi-square. Hasil : Didapatkan hasil yang bermakna antara derajat disfungsi ereksi dengan usia, lama bersepeda, frekuensi bersepeda, durasi bersepeda, dan jenis saddle dengan nilai p masing-masing yakni 0.023, 0.046, 0.049, 0.042, 0.049. Lalu didapatkan hasil yang tidak bermakna antara derajat disfungsi ereksi dengan penggunaan padded cycling short, ketinggian handle bar, dan IMT, dengan nilai p masing-masing yakni 0.418, 0.086, dan 0.373. Simpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara trauma perineal berulang pada aspek usia, lama bersepeda, frekuensi bersepeda, durasi bersepeda dan jenis saddle yang digunakan terhadap derajat disfungsi ereksi pada pesepeda. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara penggunaan padded cycling short, ketinggian handle bar, dan IMT terhadap derajat disfungsi ereksi pada pesepeda. Kata kunci : Disfungsi ereksi, Trauma perineal berulan

    DISABILITAS PERKEMBANGAN BALITA TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN KADER POSYANDU BALITA (Studi di Puskesmas Rowosari)

    Get PDF
    Latar Belakang Disabilitas merupakan pembatasan atau ketidakmampuan untuk melakukan suatu kegiatan dengan cara yang atau dalam rentang dianggap normal bagi manusia, sebagian besar akibat penurunan kemampuan. Prevalensi penyandang disabilitas pada balita di Indonesia terjadi peningkatan setiap tahunnya. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, di antaranya adalah dengan meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan dasar. Upaya peningkatan akses terhadap pelayanan kesehatan dasar bukan semata-mata tanggungjawab pemerintah saja, namun semua komponen yang ada di masyarakat, termasuk kader. Pelatihan skrining dan edukasi disabilitas perkembangan balita diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Kader Posyandu Balita. Tujuan Membuktikan pengaruh pelatihan skrining dan edukasi disabilitas perkembangan balita terhadap pengetahuan dan keterampilan kader Posyandu Balita. Metode Penelitian ini merupakan penelitian pre experimental dengan desain the one group pretest-posttest design. Sampel penelitian berjumlah 35 orang Kader Posyandu Balita. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner pengetahuan dan checklist keterampilan. Uji statistik yang digunakan adalah uji t berpasangan. Hasil Hasil uji t berpasangan nilai pretest dan posttest pengetahuan dan keterampilan didapatkan hasil yang signifikan dengan nilai p<0,05. Kesimpulan Pelatihan skrining dan edukasi disabilitas perkembangan balita pada Kader Posyandu Balita berpengaruh dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Kader Posyandu Balita. Kata Kunci: Pelatihan, Skrining, Edukasi, Disabilitas Perkembangan Balita, Pengetahuan, Keterampilan, Kader Posyandu Balita

    the Effect of Diaphragmatic Breathing Technique on the Level of Anxiety in the Third Trimester Pregnant Women

    Get PDF
    Anxiety commonly occures among pregnant women, especially those who are at the third trimester. The waiting period until the delivery and birth may increase the anxiety level, thus an intervention is needed to overcome the problem. This study aims to determine the effect of diaphragmatic breathing techniques on the level of anxiety in the third trimester pregnant women. This was a quasi-experimental study with pre-test and post-test control group design. Eighteen pregnant women who visited the local government clinic in Palangkaraya after the 28th until the 37th week of pregnancy were consecutively selected as sample and assigned as control and the intervention group. The intervention group was given diaphragmatic breathing technique to be inhaled through nose in every four enumeration, holding up and exhale breathing in every six enumeration for 30 minutes per day during seven days. The control group received only routine prenatal care. The research instruments of anxiety measurement were using a modified Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) instrument. The data was analyzed with t-test by using SPSS software. The results of t-test analysis showed that the intervention group had the p-value of 0.005(p 0.05). The sum of two t-test analysis had the p value of 0.002 (p < 0.05). The diaphragmatic breathing technique performed in the prenatal care for women in the third trimester could lower the anxiety level.
    corecore